Waduh! Lelang Jabatan Sekda Kota Bogor Dipercepat
Sekda Ade : Takut Wali Kota Tak Pas dengan Plt Pilihan Gubernur
BRO. Kabarnya lelang jabatan (open bidding) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor bakal dibuka pada Agustus 2020. Informasi ini terdengar mengejutkan karena tak biasanya suksesi berlangsung disaat pejabat sekda sebelumnya masih menjabat. “Ya rencananya seperti itu,” ujar Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat ketika ditemui redaksi Bro belum lama ini.
Ade mengakui bahwa suksesi jabatan Sekda Kota Bogor berlangsung usai sekda aktif merampungkan masa kerjanya. Sepertinya halnya Ade yang kala itu menjabat pelaksana tugas (Plt) selama enam bulan saat menggantikan Aim Halim Hermana. Pun dengan Aim ketika menjadi suksesor Bambang Gunawan, demikian pula sebelum-sebelumnya.
Lantas apakah percepatan jadwal open bidding sekda ini merupakan keinginan Wali Kota Bogor Bima Arya? “Bukan. Ini usulan saya kok,” bantah Ade.
Ade menjelaskan, bila lelang jabatan bisa digelar lebih awal maka birokrat Pemkot Bogor tak akan dikomandoi seorang pelaksana tugas. Apalagi kebijakan penunjukan Plt sekda saat ini dipegang Gubernur Jawa Barat.
“Takutnya, Wali Kota merasa tidak pas dengan Plt yang ditunjuk gubernur. Jadi lebih baik saya lelang jabatan dibuat lebih awal, jadi ketika saya pensiun sudah ada orang yang langsung bisa mengisinya,” tuturnya.
Perlu diketahui, Ade Sarip baru akan menjalani masa purna tugas pada awal Oktober nanti. Ade Sarip sendiri merupakan sekda dengan periodesasi waktu masa jabatan yang tergolong lama.
Ade dilantik menjadi sekda oleh Wali Kota Bogor yang kala itu dijabat Diani Budiarto pada 6 Maret 2014 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Nomor 133/Kep.1196-BKD/2014 tertanggal 26 Februari 2014. Fungsi Ade sebagai ‘F3’ pun berlangsung hingga dua periode Bima Arya menjabat sebagai Wali Kota Bogor.
“Saya termasuk ke dalam daftar sekda dengan waktu menjabat terlama,” celetuknya diiringi tawa. Lantas siapakah pejabat yang mumpuni menjadi F3 Kota Bogor? Pertanyaan itu belakangan ini telah menjadi bahan ‘ghibah’ para abdi negara kota hujan.
Ada lima nama pejabat yang kerap disebut-sebut diantaranya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hanafi, asisten Pemerintahan Irwan Riyanto dan asisten Sosial Kemasyarakatan Doddy Achadiat. Lalu, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Firdaus dan Kepala Badan pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Denny Mulyadi.
“Saya berharap Wali Kota dan sekda barunya nanti memiliki chemistry yang baik sehingga segala program dapat terlaksana. Seperti hubungan saya dan Pak Bima saat ini,” tegasnya.
Penulis: Ega
Editor: Hari YD